Fundamental Series: Price Book Value (PBV)
Pengertian
Price Book Value (PBV) merupakan salah satu indikator yang menurut saya populer dan sering digunakan sebagai salah satu indikator favoritnya para investor. Mengapa demikian ? Mari kita bahas bersama.
Sebelum belajar mengenai Price Book Value (PBV) sebaiknya kita perlu memahami Book Value terlebih dahulu yang sebelumnya saya bahas dalam bagian Book Value Per Share (BVPS). Book Value (Nilai Buku) dapat dipahami sebagai nilai aset perusahaan yang telah dikurangi penyusutan nilai selama penggunaan aset tersebut. Ajaran gampangnya, bicara Book Value perhatikan saja Total Equity, karena perhitungan mengenai indikator yang berhubungan dengan Book Value (BV) menggunakan Total Equity sebagai acuan utama.
Price Book Value (PBV) adalah Perbandingan Harga (Price) dengan Book Value.
Rumus Mencari PBV yaitu:
1. Last Price dibagi BVPS
PBV = Last Price / Book Value Per Share (BVPS)
2. Market Cap dibagi Total Equity
PBV = Market Cap / Total Equity
Hasilnya sama saja, perbedaannya hanya kita mencari PBV dari Harga dan Equity keseluruhan atau dari perlembar sahamnya saja.
Apa Pentingnya Price Book Value (PBV) ?
Bagi saya hanya perlu satu alasan penting saja untuk dapat membuat kita tertarik dengan indikator ini. PBV dapat menunjukan perusahaan mana yang harga sahamnya saat ini lebih murah/mahal dibandingkan nilai bukunya. That’s it.
Cara Menggunakan PBV
1. Perhatikan angka PBV
Angka 1 berarti Harga Saham sama dengan Equity, 2 Berarti Harga Saham 2 kali lipat (lebih mahal) dari Equity, 0.5 berarti harga saham 0.5 (setengah) kali harga Equity.
2. Hindari PBV negatif
Anda sebaiknya menghindari PBV negatif karena itu artinya Equitynya negatif atau dengan kata lain Hutang perusahaan sudah lebih besar dari Total Asset. Perbandingannya sebesar apa ? Tergantung angka PBV yang ditunjukan. Biasanya perusahaan dengan hutang yang terlalu besar dihindari investor.
3. Carilah PBV yang rendah.
Dengan semakin kecilnya PBV berarti selisih harga saham dengan Equitynya semakin besar. Asalkan jangan PBV negatif saja.
Perlu Diingat
1. Tidak Perlu membandingkan PBV saat ini dengan PBV sebelumnya. Karena mengingat Harga Saham juga berfluktiasi jadi dengan membandingkan data historical PBV saya rasa tidak begitu memberikan informasi yang akurat bagi investor.
2. Dalam pengambilan keputusan, jangan jadikan PBV sebagai satu-satunya indikator. Untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif perhatikan juga indikator-indikator lainnya, sehingga kita dapat lebih teliti membeli saham yang terbaik.
Q & A
Berapa Nilai PBV yang bagus ?
Banyak asumsi mengenai nilai PBV yang baik itu sebenarnya berapa. Bagi saya pribadi PBV lebih kecil dari 1 sudah termasuk PBV yang baik. Karena PBV < 1 artinya harga saham saat ini sudah lebih murah dari Equitynya ibaratnya seperti membeli barang diskon, lebih murah dari harga seharusnya. NAMUN perlu diingat untuk teliti sebelum membeli, jangan lupa untuk membandingkan dengan indikator saham lainnya.
Catatan:
Mencari perusahaan bagus dengan PBV rendah cukup menantang sebenarnya. Karena biasanya perusahaan yang kinerjanya bagus dihargai pasar dengan PBV yang lebih tinggi. Good Luck.
Comentarios