top of page

Keuntungan dan Resiko Berinvestasi Saham

Seberapa besar keuntungan berinvestasi saham bisa jadi adalah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang-orang yang penasaran dan ingin menjadi investor di pasar modal.


Well,… jika ditanyakan mengenai besaran keuntungan, mungkin anda mengenal Warren Buffet. Beliau adalah seorang investor saham dan salah satu orang terkaya didunia saat ini. Jadi jika anda adalah seorang investor saham, anda berpotensi menjadi salah satu orang terkaya didunia seperti Warren Buffet. Kerenkan ? Namun jangan terlalu bergembira dulu karena selain memiliki potensi keuntungan yang besar, investasi saham juga tidak terlepas dari resiko.


Setiap orang mungkin siap untuk kaya, namun tidak siap untuk miskin. Ada begitu banyak orang yang begitu inginnya menjadi kaya dalam waktu singkat sehingga mengabaikan segala resiko yang ada, hasilnya bukannya bertambah kaya malah bertambah miskin. Sebelum berinvestasi ada baiknya anda mempelajari bukan hanya mengenai keuntungan semata tapi juga terutama potensi kerugian yang dapat terjadi sehingga anda dapat menjadi investor yang bijak dan tentu saja memaksimalkan profit.


Keuntungan


Secara umum ada 2 cara untuk memperoleh keuntungan di pasar modal. Pertama melalui Capital Gain kedua melalui Dividen


1. Capital Gain

Capital Gain adalah cara memperoleh keuntungan ketika kita menjual lebih mahal daripada harga beli kita. Misalkan kita membeli saham A dengan harga Rp 1.000 per lembarnya dan menjual diharga Rp.1.500, selisih harga tersebut adalah keuntungan kita yaitu Rp.500. (Rp.1.500 - Rp 1.000 = Rp.500). Besaran keuntungan bervariasi tergantung diharga berapa kita membeli, bahkan keuntungan berkali-kali lipat harga belipun bisa didapatkan (tentunya dalam kurun waktu tertentu). Sebagian besar trader memperoleh keuntungan dengan cara ini.


2. Dividen

Dividen adalah pembagian laba perusahaan pada pemegang saham. Jangan lupa bahwa memiliki saham berarti memiliki bagian terhadap kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham berhak untuk menikmati keuntungan perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen. Perusahaan yang rajin membagikan dividen dalam jumlah yang besar dan terus bertumbuh dapat menjadi sumber pemasukan hingga jangka panjang. Selain harga sahamnya bisa naik, dapat dividen pula. Mantap.

Resiko


Setelah kita memahami keuntungan menjadi investor, kita perlu memahami juga resiko-resiko yang ada setidaknya membuat kita lebih waspada dan terus belajar meminimalisir resiko. Berikut resiko-resiko yang dapat timbul dari pasar modal:


1. Capital Loss

Capital Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain yang mana ketika kita menjual saham lebih rendah dari harga pembelian. Misalnya kita membeli saham A dengan harga Rp.1.000 perlembar saham dan kemudian menjualnya diharga Rp.500 berarti kita mengalami kerugian Rp.500 perlembar saham. Sebagian besar trader mengalami kerugian dengan cara ini.

Catatan: "selama anda tidak menjual saham tersebut dalam posisi rugi, tentu saja kerugian anda belum terealisasi, teliti sebelum menjual"


2. Bangkrut

Dalam setiap binsis tentu ada resiko dan resiko terbesar suatu perusahaan adalah mengalami kebangkrutan. Memang sangat jarang sekali perusahaan publik yang bangkrut, namun hal tersebut dapat saja terjadi. Ketika suatu perusahaan bangkrut, pemegang saham adalah prioritas terakhir mendapatkan haknya setelah kewajiban perusahaan lainnya terpenuhi.

3. Delisting

Delisting adalah ketika saham dihapus pencatatannya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah delisting saham tidak dapat ditransaksikan lagi di BEI. Terdapat 2 jenis delisting yaitu Voluntary Delisting (Delisting Sukarela) dan Forced Delisting (Delisting Paksa). Voluntary Delisting (Delisting Sukarela) adalah delisting yang diajukan sendiri oleh perusahaan dan biasanya tidak merugikan investor karena saham akan diserap dengan harga yang wajar. Forced Delisting (Delisting Paksa) adalah jenis delisting yang perlu dihindari, biasanya karena perusahaan tersebut melanggar aturan bursa.


Yang Perlu Dilakukan Untuk Menghindari Resiko

  1. Resiko Kebangkrutan dan Delisting Diminimalisir dengan memilih perusahaan-perusahaan berkinerja baik. Teliti sebelum membeli, tentunya sebelum memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan pelajari dulu kinerja perusahaan tersebut. Tentu anda tidak ingin membeli kucing dalam karung. Take your time pelajari fundamental perusahaan tersebut. Resiko Kebangkrutan dan Delisting sangat jarang terjadi, lebih dari 10 tahun saya menjadi investor dipasar modal, belum pernah saya memegang saham perusahaan yang bangkrut atau forced delisting.

  2. Resiko Capital Loss Berhubung Capital Gain adalah jenis keuntungan yang paling sering dicari trader, Capital Loss adalah jenis resiko yang sering terjadi pula. Perlu diingat bahwa "TIDAK ADA TRADER YANG TIDAK PERNAH MENGALAMI CAPITAL LOSS" jika ada tentulah dia berbohong atau mungkin jumlah transaksinya masih dapat dihitung jari. Jika anda ingin menjadi seorang trader handal, bersiaplah untuk mengalami Capital Loss namun bukan berarti nantinya kita rugi, namun kerugian yang dialami tidak sebesar keuntungan yang didapatkan. Cara terbaik untuk menghindari Capital Loss adalah dengan terus belajar. Pelajari teknik-teknik trading yang benar, sabar, tekun, pelajari risk management, pelajari psikologis trading, analisa teknikal dan fundamental, jam terbang yang tinggi, niscaya resiko Capital Loss dapat anda hindari. Perjalanan menuju kesana mungkin tidak mudah (jika terlalu mudah mungkin semua investor sudah kaya raya saat ini) namun jika anda terus belajar dan mengembangkan diri saya yakin hasil yang didapatkan akan sepadan dengan usaha dan kerja keras anda. Semoga tulisan ini bisa berguna. Semoga Sukses dan jangan lupa bagi-bagi cuan....xD


0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page